Blog
Murajaah bareng Arie Untung, Siswa Berlian Dipuji Begini
- January 15, 2022
- Posted by: admin
- Category: News

Murajaah bareng Arie Untung, Siswa Berlian Dipuji Begini; laporan Fatma Hajar Islamiyah, Kontributor PWMU.CO dari Gresik.
PWMU.CO – Artis Arie Untung Murajaah bareng Siswa Berlian School Alika Mayla Faza, siswa kelas IV al-Kindi SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik.
Alika mendapat kesempatan emas tersebut dalam program Riko Goes to School. Awal tahun 2022 ini, SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) terpilih hadir di Riko Goes to School, Jumat (7/01/22) sore.
“Tidak semua sekolah bisa masuk ke Riko The Series kecuali sekolah-sekolah hebat,” ujar Arie Untung. Selain Sekolah Sehat Nasional itu, SDIT Al Furqon Jakarta Selatan dan SDI Tebuireng Ir Soedigno Kesamben juga hadir bersama.
Murajaah bareng Artis
Alika—panggilan akrabnya—mendapat kesempatan murajaah surat al-Muthafifin ayat 1-10. Di sampingnya, duduk sang bunda persis di sebelah kirinya.
Dengan gaya kalem nan tenang khasnya, dia murajaah surat yang bermakna peringatan untuk orang-orang yang curang itu. Alika memulai dengan basmalah dan melanjutkan murajaahnya dengan lancar.
“Masyaallah, enak banget bacaannya. Beneran deh! Aduh Alika, ini yang ngajarin siapa?” tanya Arie—panggilan Arie Untung.
“Yang ngajarin ustadzah,” jawab Alika sambil tersenyum.
Sambil memuji Alika, Arie bertanya, “Masyaallah, kamu kok bisa enak banget bacaannya gitu pakai langgam apa?” Gadis berusia 10 tahun itu lantas menjawab, “Ini pakai lagu Hijaz.” Berlian School memang menerapkan pembiasaan membaca al-Quran dengan lagu Hijaz.
“Enak banget, Masyaallah!” Lagi-lagi dia mengapresiasi Alika. “Kelas berapa sekarang Alika?” lanjut Arie bertanya.
“Sekarang kelas IV” jawabnya.

Sinergi Orangtua dan Guru
Dukungan orangtua dengan guru menjadi kunci gadis—peraih semifinalis Hafidh Cilik Indonesia 2020—-itu mempertahankan konsistensi murajaahnya. Dia menegaskan, murajaah sudah menjadi pembiasaan di sekolah, bahkan sejak dia belajar di kelas I.
Tepatnya, melalui pembiasaan, penanaman karakter, dan konsistensi melakukan kebaikan sejak dini. Hingga kini, dia terbiasa menghafal surat al-Quran usai Maghrib.
“Wah tenyata kalau berbicara pakai bahasa Indonesia, jadi ketahuan Alika kalau orang Gresik, hehe,” Arie mengungkapkan bahwa suara Alika saat membaca sl-Qur’an begitu baik sehingga tidak tampak logat aslinya.
Hal tersebut tentu bagian dari hasil proses pembiasaan yang disambut baik oleh orangtua, dengan komitmen bersinergi. Ibunda Alika yang turut mendampingi pun mendapat pertanyaan menarik dari Arie Untung.
“Ada nggak Bun tantangan terbesar saat mendampingi Alika menghafal?” tanya Arie.
“Kadang anaknya merasa malas menghafal, tapi kemudian saya beri motivasi. Karena kakaknya sudah lebih jauh hafalannya, jadi dia termotivasi untuk bisa terus menghafal seperti kakaknya,” jelas bunda Erna Wahyuni.
Dia ingin menjadi penyemangat bagi orangtua lainnya dalam membimbing putra-putrinya membaca Al-Quran di tengah beragam tantangan yang ada. Seperti maraknya penggunaan gadget pada anak usia dini.
Arie Untung kembali mengapresiasi di penghujung sesi. “Alika luar biasa enak banget suaranya, kita dengarnya enak, suaranya polos, enak, makhorijul hurufnya, tajwidnya bagus. Terus belajar ya,” kata Arie.

Kunci Kebaikan dari Pembiasaan Baik
Dalam program Riko Goes to School itu, Sekolah Literasi Berlian School juga menyajikan keunggulannya. Pada kesempatan sharing-nya, Kepala SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik FauzuddinnAhmad SPd memperkenalkan sekolah yang dipimpinnya.
“Untuk saat ini pembelajaran berlangsung lancar, anak-anak sudah mengikuti vaksin dan tentu sudah atas persetujuan orangtua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka,” tutur Ahmad—sapaan akrabnya.
Pembelajaran yang interaktif merupakan kebahagiaan bagi guru, orangtua, dan juga anak-anak. Ilmu-ilmu sosial seperti komunikasi bersama serta bersosialisasi menjadi hal penting untuk dapat mengembangkan kepribadian anak, lanjutnya.
“Karenanya SD Muhammadiyah 2 GKB memiliki keunggulan yang berbeda dari lainnya. Kami senantiasa menguatkan pada bidang Pembinaan dan Pembiasaan Karakter. Untuk mencetak generasi yang kuat karakter keislamannya. Terutama dalam membaca al-Quran,” ujar Ahmad.
Sebagaimana nilai yang dibangun yakni melahirkan generasi yang beriman dan berilmu, sudah sepatutnya penguatan keimanan dan pembiasaan karakter baik menjadi hal utama. Ini sebagai wujud kesungguhan dalam menerapkan nilai islami yang berkarakter disiplin dan bersih.
“Dari kelas I di sekolah kami sudah ada program tahfidh dan tarjim surat-surat pendek,” tambahnya.
Selain itu, lingkungan sekolah yang bersih, rapi dan asri juga menjadi daya dukung dalam proses pembelajaran.
“Sekolah kami, Berlian School memiliki branding Sekolah Sehat Nasional. Itu diambil dari prestasi sekolah yaitu juara 2 Lomba Sekolah Sehat Nasional. Karena dalam prosesnya, menjaga kebersihan sekolah semakin kuat karena ada sinergi guru dengan petugas kebersihan sekolah yang selalu siaga dalam menjaga kebersihan sekolah,” paparnya.
Sarana dan prasarana penunjang juga tersedia di Berlian School. Tidak lain sebagai upaya menjaga kebersihan dan kesehatan anak-anak, lanjutnya.
Teka-Teki Riko
Akhirnya, Teka-Teki Riko menutup kegiatan sore itu. Para siswa antusias mengangkat tangan. Dari ratusan siswa itu, kakak-beradik dari Berlian School terpilih menjawab salah satu pertanyaannya. Mereka adalah Aliya Sabila Iftinan kelas IV al-Kindi dan Nayif Azmi Zain kelas II al-Fiil.
Karena telah menonton episode berjudul ‘Ayo Makan Sayur’ di ‘YouTube Riko the Series’, mereka bisa menjawab pertanyaan: Yang tidak bisa ikut makan bareng Riko. Dengan semangat, mereka mengeja jawabannya, “Qiio!”
Aliya dan Nayif pun senang karena jawabannya benar dan mendapat merchandise spesial dari Riko Goes to School. Nayif bahkan sampai lompat dari tempat duduknya. Riko the Series sungguh menghadirkan kebahagiaan untuk siswa Berlian School. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni